MODUL I
ALGA
Disusun Oleh:
BOWO SISWANDOKO
201310070311065
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
PENDAHULUAN
Alga atau yang dalam
istilah Indonesia sering disebut
ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang, dan daun yang
sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Bentuk tubuh
alga berbentuk talus baik itu uniseluler maupun multiseluler, alat reproduksi
pada umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga alga yang alat reproduksinya
tersusun oleh banyak sel. Perkembangbiakan Alga berupa vegetative, sporik dan
gametik. Alga
hidup ditempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan
tempat-tempat yang lembab. Alga atau ganggang merupakan sumber daya nabati
sebagai bahan kebutuhan hidup manusia. Alga diklasifikasikan secara konveksional bersama-sama
dengan bakteri dan fungi kedalam subregnum tumbuhan tak berpembuluh yang
disebut Thallophyta. Alga dan
golongan thallophyta lainnya dianggap
sebagai bentuk tumbuhan “rendah”, yaitu tumbuhan yang mempunyai hubungan
keluarga sangat erat dengan organisme yang paling primitive dan mulai muncul
pertama- tama di bumi. Kata sifat rendah diartikan dengan tiadanya struktur
yang kompleks, bukannya ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pengelompokan alga berdasarkan
perkembangan informasi yang ada dapat diklasifikasikan berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu, seperti berdasarkan warna pigmen, bentuk atau wujud
cadangan makanan, tipe dan jumlah flagel, dinding sel, struktur fisik , dan
struktur sel.
INDIKATOR
1. Mahasiswa S1
Progam Studi Pendidikan Biologi mampu menjelaskan pengertian Alga.
2. Mahasiswa S1
Progam Studi Pendidikan Biologi mampu menjelaskan habitat Alga.
3. Mahasiswa S1
Progam Studi Pendidikan Biologi mampu menjelaskan struktur tubuh dan susunan
sel Alga.
4. Mahasiswa S1
Progam Studi Pendidikan Biologi mampu menjelaskan pengelompokan alga
berdasarkan pigmen, cadangan makanan, alat gerak, perkembang biakan dan
pergiliran keturunan.
5. Mahasiswa S1
Progam Studi Pendidikan Biologi mampu menjelaskan peranan alga bagi kehidupan.
TUJUAN
Setelah menyelesaikan materi matakuliah
ini, mahasiswa S1 Progam Studi Pendidikan Biologi diharapkan mampu mengetahui
dan mendiskripsikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengertian
dan habitat alga.
2. Struktur
tubuh dan susunan sel alga.
3. Pengelompokan
alga berdasarkan pigmen, cadangan makanan, alat gerak, perkembangbiakan dan
pergiliran keturunan.
4. Peranan alga
bagi kehidupan.
ISI MATERI
Habitat,
habitat alga adalah berada di tempat-tempat berair baik itu air tawar
maupun air asin, selain itu alga juga dapat hidup di tempat yang lembab atau menumpang
pada mahluk hidup lain. Alga juga dapat kita jumpai pada tempat dengan suhu
ektrim misalnya pada air panas maupun salju.
Menurut Sulisetijono, 2009.
Berdasarkan habitatnya alga dapat dikelompokkan menjadi:
1. Hidrofit:
alga yang hidup mengapung di permukaan air, atau terendam di air. Kelompok ini
dapat dibedakan lagi menjadi:
v Benotofit:
alga yang tumbuh melekat di lumpur atau dasar perairan. Contohnya Chara dan Nitella, serta beberapa
jenis alga coklat yang lain.
v Epaktifit:
alga yang tumbuh disepanjang tepian kolam atau danau, misalnya Chaetophora, Oedogonium, dan Rivularia.
v Termofit:
alga yang hidup di mata air panas dengan suhu antara 70°-80°C. Beberapa jenis
alga biru dapat bertahan hidup pada suhu lebih dari 85°C.
v Planktofit:
alga yang mengapung di permukaan air, misalnya diatom anggota dari bangsa Chlorococceales, Spirogyra, Zygnema, Nostoc,
dan masih banyak yang lain.
v Halofit: alga
yang hidup di air dengan kadar garam yang tinggi, contoh: Prosiola, Enteromarpha, Dunalulella salina.
v Epifit: Alga
yang menempel pada tumbuhan lain, misalnya Oedogonium,
Rhizoclonium, Bulbochaete, Coleochaeta.
v Epizofit:
Alga yang menempel pada hewan (cangakang moluska, ikan, atau kura-kura).
Contoh: Protoderma menempel
padapunggung kura-kura, Characium menempel
pada kaki depan Branchipus.
2. Edapofit
(alga darat) adalah kelompok alga yang hidup dipermukaan tanah (saprofit) atau
dibawah permukaan tanah , satu meter atau lebih (kriptofit). Contoh saprofit
adalah Botrydium, Vaucheria, Protosiphon,
sedangkan contoh kriptofit adalah Clorella
dan beberapa jenis ganggang biru lainnya.
3. Aerofit
adalah alga yang tempat hidupnya menyebabkan dominan berinteraksi di udara,
misalnya di batu-batuan yang lembab, tembok, patahan ranting pohon, dan sebagainya.
Contoh: Scytonema, Vaucheria, Stigonema,
Calothrix.
4. Kriofit
adalah alga yang tumbuh dipermukaan es atau salju, memiliki kemampuan adaptasi
pada suhu beku. Contoh: Chlamydomonas,
Ankistrodesmus, dan Mesotaenium.
5. Endofit
adalah alga yang hidup dalam tubuh tanaman lain , misalnya Anabaena azollae pada tanaman Azolla.
6. Simbiotik
beberapa alga hidupnya bersimbiosis dengan jamur, dan kerja samaa ini
menghasilkan bentuk tanaman yang disebut Lichens.
Jenis alga yang menjaadi simbion bersal dari marga Microcystis, Gloeocapsa, Nostoc, Scytonema, Rivularia, Chlorella, dan
lain-lain.
7. Endofit
adalah alga yang hidup dalam tubuh hewan, misalnya Zoochlorella yang hidup dalam tubuh Hydra.
8. Parasit
adalah alga yang hidup parasite pada tanaman lain. Misalnya Chephaleuros yang menyebabkan penyakit
cambuk merah pada daun manga, kopi, dan the.
Struktur tubuh, Alga uniseluler da yang dapat
bergerak (motil) dengan bantuan bulu cambuk (flagel), misalnya Chlamydomonas. Alga uniseluler yang
tidak dapat bergerak, misalnya Chorella.
Menurut Sulisetijono, 2009. Organisasi talus alga multi seluler dibedakan
menjadi 5 tipe:
1. Koloni senobium, yaitu koloni yang tersusun
dari beberapa sel dengan jumlah tertentu, bentuk dan ukurannya tetpuntuk setiap
spesies. Sel-sel ada yang tertanam dalam matriks bersifat lender (muilagenous);
atau setiap sel dilpisi ledir kemudian semua menyatu menjadi senobomium. Bentuk
koloni senobomium ada yang dapat bergerak, misalnya Volvox, Pandorina, Eudorina. Koloni senobomium yang tidak dapat
bergerak antara lain Hydrodiction,
Pediastrum, Scenedesmus.
2. Koloni agregat, tidak seperti senogomium,
agregasi sel-sel tidak memiliki bentuk dan ukuran yang tetap. Sel-sel yang
berfragmentasi tertanam dalam matriks seperti gelatindalam susunan yang kurang
teratur. Sel dapat membelah tanpa memecah dinding sel gelatin. Dua sel hasil
pembelahan kemudian memisah dan menambah jumlah sel dalam agregat. Ada 3 tipe
agregat yaitu:
a. Bentuk
palmeloid, sel-sel alga tertanam di dalam suatu massa lender yang tidak
teratur. Contoh: Tetraspora, Palmella,
Gleocapsa.
b. Koloni
dendroit, agregasi sel-sel berbentuk menyerupai pohon. Sel-sel bersambung
dengan perantara lender yang di sekresikan oleh sel-sel itu sendiri. Contoh: Prasinocladus, Chaemosiphon fuscus.
c. Koloni
rhizopodial, sel-sel amuboid dengan jumlahyang bervariasi bergabung dengan
perantara beberapa tonjolan sitoplasma. Contoh: Rhizochrysis.
3. Filamen, filamen dihasilkan dari pembelahan sel yang
berulang-ulang, dan sel-sel hasil pembelahan tidak memisahtetapi
membentukrangkaian sel. Bentuk filament atau benang dibedakan menjadi dua tipe,
yaitu (1) filament tidak bercabang, misalnya Ulothrix, Sprirogyra; dan (2) filament bercabang, contohnya Cladophora. Pada Stigeoclonium,
Chaetophora, Ectocarpus, Coleochaete, Draparnaldia percabangan dibedakan
menjadi bagian/cabang prostat dan cabang tegak (heterotrikus).
4. Sifoneus, talus mengandung banyak inti (multinukleus) tetapi
tidak terbagi-bagi menjadi sel-sel, kecuali pada waktu membentuk unit-unit
reproduktif. Contoh: Bryopsis, Vaucheria.
5. Seperti jaringan perenkim ( parenkimateus), jika
pembelahan sel berlangsung pada lebih dari satu bidang akan menghasilkan struktur
talus seperti parenkim. Contoh: Ulva,
Porpyra, Punctaria.
Susunan Sel, Alga merupakan kelompok tumbuhan rendah terdapat dua
tipe sel baik yang bersifat prokariotik maupun eukariotik. Pada sel prokariotik
invaganasi membrane belum sempurna, oleh karena itu tidak dilengkapi dngan
organela. Dengan semikian sel tanpa dilengkapi plastida, mitokondria, inti,
bada golgi, dan flagella. Sedang sel eukariotik telah dilindungi diding sel
yang tersusun oleh polisakarida. Membrane plasma menyelubungi bagian sel.
Beberapa alga memiliki alat gerak yaitu
flagel. Flagel diselubungi oleh membrane plasma dan tersusun oleh mitrotubula
yang jumlah dan arah geraknya tertentu.
1. Dinding sel, dinding sel alga umumnya terdiri dari dua komponen.
Komponen fibriler yang akan membentuk rangka dinding dan komponen non fibriler
berbentuk matriks. Tipe umum fibriler adalah mengandung selulosa. Selulosa
dilapisi pula oleh mannan, misalnya terdapat pada Porphyra dan Bangia (Rhodophyta).
Selain itu ada pula yang menyelubungi xylan.
2. Plastida, tipe plastida yang dijumpai pada algaadalah kloroplas.
Proplastida adalah organela yang tidak bewarna, lebih kecil dari kloroplas dan
tidak mempunyai grana. Proplastida dianggap sebagai plastid muda atau belum
dewasa, meskipun beberapa alga heterotroftetap menjadi proplastida. Di dalam
kloroplas terdapat pigmen-pigmen yang diperlukan untuk fotosintesis.
3. Pigmentasi, pegmen paling banyak dalam kloroplas adalah klorofil.
Terdapat berbagai jenis klorofil tergantung pada rantai samping yang mengikat
inti profirinnya (klorofil a, b, c, d, dan e). jenis yang terdapat pada alga
adalah klorofil a, b, c, dan d. klorofil a adalah pigmen fotosistesis utama
pada semua alga, berperan sebagai reseptor cahaya dalam fotosistem I dari
reaksi cahaya. Klorofil a adalah tidak larut dalam alkohol, benzene, dan
aseton. Berbeda dengan klorofil a yang merupakan pigmen fotosintesis utama pada
semua alga, klorofil yang lain terbatas baik penyebaran dan fungsinya. Klorofil
b ditemukan pada Euglenophyta dan Chlorophyta. Karakteristik kelarutan
dari klorofil a serupa dengan klorofil b. Klorofil c kemungkinan berfungsi
sebagai pigmen tambahan pada fotosistem II. Pigmen ini larut dalam eter,
aseton, dan methanol, tetapi tidak larut dalam air. Klorofil d adalah komponen minor yang dapat dijumpai
pada Rhadophyta, fungsi dalam
fotosintesis belum diketahui. Selain klorofil dalam kloroplas juda terdapat
karetonoid. Karetonoid adalah pigmen warna kuning, orange, atau merah.
Karotenoid yang paling banyak dijumpai pada karoten dan xantofil. Sebagian
besar karoten pada alga β- karoten, sedangkan pada xantrofil sangat berfariasi.
Fikobilinprotein
adalah penting dalam klasifikasi pada tingkat merga. Bentuk kloroplas pada alga
sangat bervariasi. Seperti bentuk
mangkuk dapat dijumpai pada Chlamydomonas,
bentuk cakram terdapat pada Vaucheria,
bentuk jala pada Oedogonium, bentuk
spiral padaSpirogyra, dan bentuk
bintang dijumpai pada Zygnema.
4. Pirenoid, merupakan organela yang tersusun oleh senyawa protein
terletak didalam atau pada permukaan kloroplas. Peranannya adalah untk sintesis
amilum atau untuk menyimpan cadangan makanan. Jumlah pirenoid setiap kloroplas
bervariasi. Misalnya pada Chlamydomonas terdapat
satu pirenoid sedangkan Oedogonium terdiri dari banyak pirenoid. Alga yang
memiliki pirenoid dipertimbangkan sebagai ciri primitive secara evolusioner.
5. Cadangan makanan, cadangan makanan pada alga
terutama disimpan dalam sitoplasma. Beberapa ada dikloroplas, tempat
berlangsungnya fotosintesis. Cadangan makanan yang paling umum adalah tepung,
senyawa menyerupai tepung, lemak, atau minyak.
Menurut
Sulisetijono, 2009. Cadangan makanan pada alga dikelompokkan sebagai berikut:
v Ikatan α-1,4
-
Tepung florideae, terdapat pada Rhodophyta, strukturnya serupa dengan aminopektin pada tumbuhan
tingkat tinggi.
-
Tepung myxophycin, ditemukan pada Cyanophyta, struktur serupa dengan glikogen, dan tersimpan dalam
granula.
-
Tepung, terdapat pada Chlorophyta, tepung ini terdiri dari amylose dan amilopektin
seperti pada tumbuhan tingkat tinggi.
v Ikatan glukan
β-1,3
-
Laminarin, merupakan komponen utama Phaeophyta.
Laminarin berbentuk cairan seperti minyak di luar kloroplas. Pada umumnya
vesikel mengelilingi pirenoid.
-
Krisolaminarin (leukosin), terdapat pada Chrysophyta.
Krisolaminarin terletak vesikel, terdapat di luar kloroplas.
-
Paramylon, terdapat pada Euglenophyta. Paramylon larut
dalam air dan terdapat diluar kloroplas.
v Fruktosan
Acetabularia
(Chlorophyta) mempunyai cadangan makanan seperti inulin. Fruktosan dijumpai
pada Cladophorales. Bahan yang
mengandung berat molekul rendah seperti gula, glikosida, dan polyol.
6. inti, pada alga yang bersifat eukariotik seperti pada
tumbuhan yang lain, inti diselubungi oleh membrane dan berisi DNA. Proses
mitosis pada kelompok Euglenoid dan Dinophyceae yang bersifat eukariotik
berbeda dibandingkan tumbuhan lainnya. Berdasarkan alasan tersebut, pada alga
dibedakan menjadi dua tipe:
- terjadi pada Dinophyceae dan Eulenophyta
- terjadi pada alga yang bersifat
eukariotik lainnya.
7. Vakuola, sel alga dewasa memiliki satu atau lebih vakuola yang
dibatasi membran. Vakuola berperan dalam hubungan osmotic. Bnayak alga
berflagel mempunyai dua vakuola kontraktil terletak pada ujung anterior sel.
Vakuola kontraktil kan penuh dengan larutan encer (diastol) dan kemudian
mengelluarkan larutan encer dari sel dan mengkerut (sistol). Vakuola kontraktil
secara berirama berulang-ulang melakukan prroses tersebut apabila terdapat dua
vakuola kontraktil, biasanya isinya penuh yang penuh dan kosong terjadi secara
bergantian. Vakuola kontraktil lebih sering terjadi pada alga air tawar dari
pada air asin. Fenomena ini membuktikan bahwa vakuola kontraktil berperan dalam
mempertahankan keseimbangan iar dalam sel.
8. Mitokondria, mitokondria terdapat 2 tipe
yaitu yang pertama mitokondria dengan kristae lamellar, terdapat pada
Euglenophytan dan Charophyta. Tipe yang kedua adalah mitokondria dengan kritae
tubular pada Chrysophyta.
9. Flagela, Falgela terdiri dari aksonema yang terletak dibagian
pusat yang diselubungi oleh selubung plasma. Dalam irisan melintang aksonema
yang tersusun oleg 9 dublet. Mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat
signet mikrotubulus. Stuktur semacam ini dikenal sebagai susunan 9+2. Susunan
9+2 dalam struktur dalam flagel sel eukariotik ditemukan pada sel motil pada semua organisme kecuali
bakteri. Jumlah, letak, dan struktul flagel mempunyai nilai taksonomi. Flagella
adalah alat gerak dan letaknya dapat apical, subapikal atau lateral. Sel motil
alga dapat mempunyai perbedaan susunannya berdasarkan jumlahnya. Jika flagel
hanya satu maka disebut tie monokon. Jika ada dua flagella dengan panjang yang
sama disebut isokon, sedangkan apabila dua fagela dengan panjang tidak sama
disebut anisokon. Selain itu ada yang tersusun dua flagella, satu flagella
tegak dan yang lain melingkari. Susunan seperti ini dinamakan tipe stefanokon.
Berdasarkan ada atau tidaknya mastigonem dibedakan menjadi dua flagel yaitu
tipe Whisplash dan tipe tinsel.
10.
Stigma atau bintik, pada alga uniseluler motil atau senobium mempunyai organela
berpigmen yang dikenal sebagai stigma. Stigma sebenarnya adalah plastid yang
struktur dan fungsi menjadi semacam lensa. Perannya dalah untuk mengetahuai ada
tidaknya cahaya.
Nutrisi,
pada umumnya alga adalah kelompok tumbuhan yang bersifat autrotof. Artinya
dapat membuat bahan organic sediri dari bahan-bahan anorganik.alga dapat
bersifat fotoautrotof maupun khemoautrotof. Beberapa alga meskipun demikian ada
yang bersifat seperti hewan yaitu tdak mampu membuat makanannya sendiri
(heterotrof), seperti bersifat osomotrof, fogotropik, saprofit, parasite,
auksotropik, dan miksotropik.
Perkembangbiakan,
pada tumbuhan rendah khusus alga ada 3 cara perkembangbiakan yaitu
vegetative, sporik dan gametik.
1. Cara
Vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetative dalah tanpa pembentukan sel khusus. Pertama pembelahan satu sel, pembelahan
terjadi dalam serangkain yang cepat, membellah menjadi membentuk individu baru.
Pembelahan seperti ini disebut pembelahan binner. Kedua Fragmentasi, pada
umumnya terjadi pada alga yang berbentuk filament. Benang dapat terputus
menjadi dua atau beberapa abgian untuk tumbuh menjadi individu baru. Ketiga pembentukan tunas.
2. Cara Sporik
Beberapa alga
dapat membentuk sel khusus (spora), spora ini mampu untuk tumbuh menjadi
individu baru, atanpa adanya persatuan sel kelamin jantan dan betiana.
3. Cara Gametik
Perkembangbiakan secara gametik terjadi melalui pembentukan sel khusus
(gamet) dan akan terbentuk individu baru apabila terjadi persatuan agamet
jantan dan gamet betina melalui proses fertilisasi. Berdasarkan sifat gametnya
maka dapat dibedakan menjadi bebrapa tipe, yaitu isogamy: persatuan dua gamet
yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Anisogami:
persatuan dua gamet yang tidak sama ukuranya tetapi memiliki bentuk yang
sama. Oogami: persatuan antara
antherozoid (gamet jantan berflagel aktif) dan sel telur (ovum).
Daur Hidup dan
Pergantian Generasi, Pergiliran keturunan (metagenesis) pada alga yakni
gametofit sama bentuk dan ukurannya dengan sporofit, misalnya pada ganggang
hijau Cladophora glomerata. Gametofit
lebih kecil daripada sporofit terdapat pada ganggang pirang Laminaria cloustoni, dan gametofit lebih
besar daripada sporofit terdapat pada ganggang pirang Cutleria multifida. Gametofit
dan sporofit ada yang hidup bebas satu sama lain, seperti terdapat pada Cladophora, ada gametofit yang menumpang
pada sporofit atau sebaliknya sporofit menumpang pada gametofit. Pada
jenis-jenis ganggang merah tertentu ada yang dalam daur hidupnya memperlihatkan
pergiliran antara tiga keturunan (gametofit, karposporofit, dan tetrasporofit)
secara teratur. Antara gametofit dan sporofit yang disebut sebagai tumbuhan
ganggangnya adalah yang lebih besar diantara kedua keturunan tersebut. Bila
gametofitnya yang lebih besar, gametofit itulah yang dianggap tumbuhannya. Bila
sporofitnya yang lebih besar, sporofit itulah yang dianggap tumbuhan
ganggangnya. Pada jenis-jenis yang gametofitnya sama dengan sporofit,
kedua-duanya merupakan tumbuhannya. Pada ganggang hijau misalnya, yang kita
sebut Cladophora glomerata dapat
berupa gametofitnya, dapat pula sporofitnya, sedang pada Cutleria mutifida tumbuhannya adalah gametofit, dan pada Laminaria cloustoni adalah sporofitnya.
Peranan, menurut Tjitrosoepomo, 1989. Alga memiliki peran sebagai sumber
daya nabati berbagai bahan kebutuhan hidup manusia. Ada yang langsung dimakan
sebagai sayuran, misalnya beberapa ganggang hijau, ada yang menghasilkan
agar-agar (berbagai jenis ganggang merah), ada yang menghasilkan bahan obat
(beberapa jenis ganggang pirang dan ganggang merah), ada pula yang menghasilkan
berbagai zat lain yang berguna, misalnya: soda, manit, yodium dan lain-lain.
Pada alga keemasan dilindungi oleh dua lapisan cangkang yaitu kotak yang
terbuat dari zat pektin (disebut hipoteka)
dan penutup yang terbuat dari silika (disebut epiteka), cangkang tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan
penggosok. Alga coklat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuatan media
pembiakan mikroba. Alga coklat juga mengandung asam alginat yang bermanfaat
untuk pembuatan tekstil, plastik dan kosmetik.
Daftar
Pustaka
Sulisetijono, 2009. Alga. Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim malang: Malang.
Tjitrosoepomo. G, 1989. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press: Yogyakarta.
Permainan yang tengah jadi pujaan sekarang ini ialah game bandarq. Game ini disukai sebab langkah bermainnya gampang dengan skema bermain yang berlainan, unik serta begitu mengasikkan. Dalam permainan bandarq ini pemain juga bisa jadi bandar serta ini merupakan pengembangan baru yang di kembangkan di game judi kartu online hingga berikut yang membuat game bandarq makin di favoritekan sekarang ini. Di permainan bandarQ ini siapa saja ( tiap-tiap pemain) dapat jadi Bandar dengan minimum syarat chips yang perlu di punya oleh pemain itu , bila pemain telah penuhi minimum chips itu , jadi saat duduk di meja , sebagai Bandar akan dengan automatis bergantian sesuai tempat duduk nya masing masing. Apabila anda tidak mempunyai minimum chips yang di tetapkan oleh agen itu. Jadi anda akan dengan automatis jadi seseorang pemain biasa, atau anda bisa menantang Bandar.
BalasHapusCara Agar Menang Besar Di Game BandarQ
Untuk Info Selanjutnya di INDOKARTU
Silahkan add kontak kami bosku ^^
WA : 081333366766
BBM : indkartu
LINE : indokartu