BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada umumnya beberapa jenis
coelenterata dapat di manfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa di
olah menjadi agar-agar. coelenterata merupakan hewan-hewan yang sangat menarik
dan memiliki keindahan warna yang menjadi penghias di dasar laut, bahkan salah
satu anggota dari coelenterata mampu membentuk terumbu karang yang mempunyai
peranan penting bagi ekosistem laut yakni sebagai habitat dari berbagai mahkluk
hidup yang ada di dalamnya.
Sebagian hidup secara soliter,
sedangkan sebagian yang lain hidup berkoloni. Tubuhnya simetri radial. Jika di
potong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa bagian yang
sama. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai mulut sekaligus
anus. Merupakan hewan diploblastik: ektodermis (epidermis) yang merupakan
lapisan sel luar dan endodermis (gastrodermis) yang merupakan lapisan sel dalam.
Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
Tentakel di lengkapi dengan sel penyengat yang di sebut dengan knidosit
(cnidobglast). Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk
polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut di bagian dorsal, yang di
kelilingi leh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti
cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya di kelilingi
oleh tentakel Hidupnya: kebanyakan di air laut, beberapa di air tawar.
Coelenterata dapat berproduksi baik
dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Reproduksi secara
generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum) betina.
Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan
tunas pada sisi tubuh coelnterata yang akan tumbuh menjadi individu baru
setelah lepas dari tubuh induknya.
Beberapa jenis coelenterata juga
mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu perkembangan seksual yang
di ikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada satu generasi. Pada coelenterata
jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya, kemudian
berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.
1.2
Rumusan Masalah
Dari
uraian latar belakang diatas, maka dapat dibuat beberapa rumusan masalah
seperti:
1. Bagaimana
ciri-ciri coelenterata?
2. Bagaimana
cara coelenterata mendapatkan makanan?
3. Bagaimana
cara reproduksi coelenterata?
4. Ada
berapakah klasifikasi coelenterata?
5. Apa
peranan dan fungsi coelenterata?
1.3
Tujuan
Ada
pun tujuan dari pembuatan makalah berdasarkan uraian rumusan masalah diatas,
yaitu:
1. Untuk
mengetahui dan mempelajari ciri-ciri coelenterata
2. Untuk
mengetahui dan mempelajari cara coelenterata memperoleh makanan
3. Untuk
mengetahui dan mempelajari cara reproduksi coelenterata
4. Untuk
mengetahui dan mempelajari klasifikasi coelenterata
5. Untuk
mengetahui dan mempelajari peranan dan fungsi coelenterata
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian coelenterata
Coelenterata berasal dari kata COELOS = rongga tubuh
atau selom
dan ENTERON=usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang berfungsi sebagai usus. Coelenterata atau juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal.
dan ENTERON=usus. Jadi COELENTERON artinya rongga yang berfungsi sebagai usus. Coelenterata atau juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki tubuh sangat sederhana. Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga di dalam tubuhnya yang sekaligus berfungsi sebagai organ pencernaan makanan. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal.
Termasuk
hewan diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri
dari ektoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea.
Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada
permukaan tentakel terdapat knidoblas (sel penyengat / nematosis). Hidup di air
tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat melekat pada dasar perairan. Coelenterata
atau yang juga biasa disebut dengan Cnidaria adalah filum hewan yang memiliki
tubuh sangat sederhana.
2.2 Ciri-Ciri
Coelenterata
1.
Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang
sebagian besar hidup di laut kecuali sejenis hydra hidup di air tawar.
2.
Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain
hidup berkoloni.
3.
Hewan bersel banyak (multiseluler).
4.
Sruktur tubuh:
a. Radial
simetris
b. Dipoblastik terdiri ektoderm dan
endoderm
c. Terdapat rongga (mesoglea) antara
lapisan ektoderm dan endoderm.
5.
Bentuk tubuh :
a. Menyerupai tabung (polip)
b. Menyerupai mangkok (medusa)
c.
Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan
bergerak. Pada lapisan luar ektodermis tentakel terdapat sel racun
(knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
d.
Punya rongga gastrovaskuler untuk mencerna makanan
e. Sistem pernapasan dengan cara difusi
(seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia
f.
Sistem saraf difus (baur)
g.
Mengalami siklus hidup (metagenesis).
h.
Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata
terletak di bagian bawah (oral).
Dalam siklus hidupnya pada umumnya
Coelentarata mempunyai dua bentuk tubuh, yaitu Polip dan Medusa.
1. Polip adalah
bentuk Coelentarata yang menempel pada tempat hidupnya. Tubuh
berbentuk silindris, bagian proximal melekat dan bagian distal mempunyai
mulut yang dikelilingi tentakel. Polip yang membentuk koloni memiliki
beberapa macam bentuk (polimorfisme). Misalnya : polip untuk
pembiakan yang menghasilkan medusa (gonozoid) dan polip untuk makan
yakni gastrozoid.
2. Medusa
adalah bentuk ubur-ubur seperti payung/parasut atau seperti lonceng yang
dapat berenang bebas.
2.3 Klasifikasi Coelenterata
Coelenterata dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu :
Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa:
1.
Hydrozoa
a. Hydrozoa
(dalam bahasa yunani, hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki
pergiliran bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.
b. Lebih sering
ditemukan atau dominan dalam bentuk koloni polip, sedangkan dalam bentuk medusa
jarang ditemukan. Contoh Hydra dan Obellia.
Ciri-ciri umum kelas ini yaitu:
a.
Berbentuk koloni
b. Besarnya + sebesar
mulut kerucut, menggerambul
Didapatkan dipantai pada
batu-batuan (melekat), pada cangkuk Mullusca.
c.
Blastostyle merupakan : Tempat tumbuh kuncup bakal
medusae (ada yang menyebut ubur-ubur pada skelia) Medusae akan ada 2 macam
yaitu :Medusae ♂ menghasilkan sperma
(biasanya berekor) dan Medusae ♀ menghasilkan ovum.
Ovum dan sperma dikeluarkan dalam laut dan terjadilah pembuahan (diluar
medusae dalam air laut). Setelah terjadi pembuahan terbentuk zygot àblestula à “planula yang berambut
getar”. Kemudian planula melekat pada suatu obyek dan tumbuh menjadi polips yang
kecil. Dan secara asexuil bisa membentuk kuncup dan terjadilah obelia yang
baru.
Obelia yang
mengalami pergantian keturunan “Metagenesus” yaitu keturunan phase.
Vegetatif polip-polip
kecil / seperti lumut bercabang generatif medusa.
Jadi
antara polip kecil (seperti lumut) dan medusa seolah-olah merupakan hewan
tersendiri padahal hanya merupakan siklus hidup. Misal : pada ulat dan kupu-kupu.
Hydra
Hydra merupakan hewan yang memiliki
habitat di perairan laut dan tawar. Hewan ini dilengkapi dengan tentakel atau
lengan yang berguna untuk bergerak dan juga sekaligus untuk menangkap mangsa.
Pada tentakel tersebut dilengkapi dengan nematosit, yaitu sel-sel yang dapat
menghasilkan racun untuk melumpuhkan mangsanya. Hydra berkembang biak secara
vegetatif dengan tunas dan generatif dengan peleburan sperma dan ovum. Meskipun
termasuk hewan monoesius (hermaprodit), hewan ini tidak bisa melakukan
pembuahan sendiri karena dewasanya sel telur dan sperma yang dihasilkan tidak
bersamaan sehingga dalam fertilisasi tetap memerlukan individu yang lain.
Ciri-ciri hydra :
·
Bentuk tubuh Hydra seperti polip.
·
Ukuran tubuh Hydra antara 10 mm – 30 mm.
·
Makanannya berupa tumbuhan kecil dan
Crustacea (udang-uadangan) rendah.
·
Bagian tubuh sebelah bawah tertutup membentuk
kaki,gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk bergerak.
·
Terdapat mulut yang dikelilingi oleh hypostome dan di
sekelilingnya terdapat 6 – 10 buah tentakel.
·
Tentakel berfungsi sebagai alat
untuk menangkap makanan.
·
Makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.
·
Reproduksi aseksual dengan tunas atau
budd kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh Hydra.
·
Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga
gastrovaskuler. Tunas tersebut terus membesar dan akhirnya melepaskan
diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.
·
Reproduksi seksual :
Terjadi melalui peleburan sel telur
(dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk
zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian
embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat
tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan
melekat pada obyek di dasarperairan. Kemudian bila keadaan
lingkungan membaik, intikista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Obelia
Karakteristiknya adalah:
·
Hidup di air
laut secara koloni.
·
Sebagian
besar waktu hidupnya sebagai koloni polip.
·
Bagian polip
yang berfungsi dalam hal makan disebut hidrant.
·
fase seksual
(medusa) disebut gonangium
2.
Scyphozoa
Bentuk tubuh
scyphozoa menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga sering disebut ubur-ubur
mangkuk. Fase polipnya kecil dan terikat pada suatu obyek di dasar laut, fase
medusa (generatif) terbentuk seperti payung atau mangkuk, pada bagian pinggir
medusa terdapat tentakel-tentakel, medusa biasanya diketemukan berenang
dipermukaan laut, dibagian tengah sisi cekungnya ditemukan mulut yang terletak
diantara 4 buah tangan yang berbentuk pipih seperti pita dan dibagian pinggir
dilengkapi dengan Nematocyst. Contoh hewan kelas ini adalah aurellia, gametnya
terbentuk seperti huruf V dan terletak dibagian dalam dari perutnya.
Siklus reproduksi scyphozoa:
Ada yang
jantan ada yang betina.
Spertratozoid
akan berenang di dalam air laut kemudian mencari dan memasuki kedalam mulut
medusa, kemudian masuk kedalam enterm untuk membuahi sel telur kemudian
berbentuk zygot.
Zygot yang
terbentuk akan keluar dari mulut medusae ♀ dan untuk remintara didukung dengan
tangan nya dan disini berkembang menjadi larva yang berambut getar (planula).
Setelah terbentuk planula maka planula ini lepas dari induknya dan
berenang-renang. Kemudian melekat pada suatu obyek didasar laut. Dan ditempat
ini kemudian tumbuh menjadi polyp baru dan berbentuk seperti trompet yang
disbut Schyphistoma. Schyphistome membagi diri secara tranversal sehingga
terbentuk sekumpulan mas’ yang masing-masing berbentuk seperti cakram. Keadaan ini
disebut phase Strobila.
Kemudian pada setiap cakram yang terbentuk akan tumbuh bertakel. Kemudian
pemisahan diri dimulai pada cakram yang paling atas / tua kemudian cakram yang
dibawahnya dan sebagainya dan seterusnya.
Cakram yang
terlepas akan membentuk medusae kecil yang disebut Ephyra. Secara
berangsur-angsur ephyra akan tumbuh menjadi Medusae dewasa : Medusae ♂ dan
Medusae ♀
3.
Ctenophora
Beberapa zoolog menganggap Ctenophora
merupakan filum tersendiri. Tubuhnya mempunyai lapisan mesoderm, tidak
mempunyai nematoksis dan tentakelnya mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap
mangsa. Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :
Subkelas
Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri atas beberapa ordo, antara lain :
Cydippida, tubuh
bulat/oval, terdapat semacam tanduk.
Contoh : Mertensia.
Cobata,tubuh
memadat dilengkapi dengan dua cuping oval
contoh : Mnemiopsis,
Bolinopsis dan Leucothea.
Cestida, tubuh
seperti pita,
contoh : Cestum dan Velamen.
Platyctenida, tubuh
pipih,
contoh : Ctenoplana danCoeloplana.
Subkelas
muda (tak punya tentakel)
berupa ordo Beroida,
tubuh kerucut atau silinder. Contoh : Beroe.
Antozhoa merupakan coelenterata yang memiliki bentuk tubuh menyerupai bunga.
Anthozoa tidak memiliki bentuk medusa, hanya bentuk polip. Polip Anthozoa
berukuran lebih besar dari dua kelas Coelenterata lainnya. Hidupnya di laut
dangkal secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi secara aseksual dengan tunas
dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan gamet.
Ordo Actiniria, ciri-ciri:
·
Menempel
pada batu karang
·
Berukuran
s/d 2 feet
·
Makanan :
Invetebrata, Udang
·
Tubuh berbentuk : Silindris pendek, Bagian atas
dilengkapi dengan tentakel, Bagian bawah untuk melekatkan dirinya pada suatu
obyek. Mulut berada dibagian atas tengah
yang dihubungkan dengan enteron yang bersatu dengan suatu saluran yang
berbentuk tabung yang disebut Gullet.
Disamping
sisi pharyax dilengkapi dengan alur licin dan bersilia disebut Siphonoglyph. Siphonoglyph merupakan jalan air masuk ke dalam enterennya. Enteron terbagi
dalam 6 buah septa/ sekat yang menghubungkan gastrodermis hingga bagian
phorinkx. Septa ini merupakan tonjolan di dalam hingga berhubungan dengan
pharys (septa Primain), Tetapi pharyn untuk bagian bawah bebas, Septa ini disebut septa Primair.
Air dapat masuk dari ruang satu ke ruang yang lain melalui Ostia yang ada
pada septa tadi. Diantara septa primair terdapat juga septa-septa yang lain yaitu septa
sekundair tetapi septa sekunder tidak mencapai pharynx. Ada juga Septa Tentier yaitu Septa yang paling
pendek. Pada bagian tepi dari Septa yang bebas (yang terletak dalam enteron dibawah
pharynx) berkembang menjadi bentukan yang tebal dan disebut Digestic Filament
Dalam Digistic Filament terdapat sel-sel kelenjar yang menghasilkan getah
pencernakan.
Dekat dengan bagian
dasar Digestic Filament terdapat benang-benang yang disebut dengan Acontio. Di dalam Acontio dilengkapi dengan kelenjar
dan nematocysts. Merupakan
lurus yang sel kelaminnya terpisah (♂&♀) ganad terdapat dibagian tepi dari
Septa tersebut. Ordo
Madreporaria:Susunan tubuh pada prinsipnya
sama dengan anemone/metridium. Perbedaannya
antara lain : Madreporaria,Bagian
enterderm mensekresikan zat kapur yang berfungsi sebagai kerangka. Kerangka ini
disebut Calcareous Skeleton atau Coral yang berwarna putih (pada umumnya) dan
merah. Pembentukan kerangka : Mula-mula pada pangkal dimana hewan itu melekat,
dengan membentuk kuncup, kemudian kuncup tumbuh lagi sehingga akhirnya
membentuk koloni yang bercabang-cabang. Contoh-contoh
: Acropora, Berbentuk koloni bercabang-cabang seperti pohon. Stylopora,
Berbentuk melekuk-lekuk. Leptoria Tenuis, Berbentuk melekuk-leku seperti otak mamalia. Fungia, Berbentuk
seperti janin. Ordo:Antipatharia, Disebut juga Eupixaura Antipathen (Akar Bahar) Hidupnya
koloni mensekresikan zat tanduk sebagai kerangkanya.
Karang-karang laut ini (Hexacorallia) ini menuntut syarat
lingkungan hidup yang tertentu. Syarat tersebut antara lain : Temperatur
air laut + 200C, Dalam laut + 35
m, Terletak pada lingkungan antara
280 LU dengan 280LS, Andaikata ada perubahan
temperatur maka perubahan tak melebihi 60C naiknya dan 60C
turunnya. Air laut ditempat tersebut bisa banyak mengandung O2. Air laut
harus jernih, Air laut mempunyai salinitas /
kadar garam tertentu. Macam-macam batu karang yang terbentuk. Karang pantai (Frenging Ruf), Terbentang dari pantai hingga menjorok + ¼ mil kearah
laut. Karang Rintangan (Barier Ruf), Terletak agak jauh dari pantai. Karang Atoll
(Sirkuler Ruf), Merupakan rangkaian pulau karang yang berbentuk gelam yang ditengahnya
terdapat anak laut yang relatif dangkal dan disebut Lagoon.
2.4 Morfologi dan anatomi
Bentuk tubuh ubur-ubur seperti
mangkuk, hidupnya di laut dalam, dan memiliki lapisan mesodlea yang tebal,
bentuk mendusa sangat besar dilengkapi dua macam tentakel. Tentakel
kecil mengililingi tepian mangkuk dan tentakel besar terdapat disekitar mulut
yang berjumlah 4 buah (Suwignyo, 1989).
Gambar 2. Anatomi Ubur-ubur (Aurelia sp)
Anemon laut adalah hewan yang
memiliki tentakel yang memiliki alat serupa dengan tombak yang disebut dengan
Nematocyst. Nematocyst ini digunakan anemon laut untuk
menangkap mangsa dan mengusir predator. Bentuk tubuh anemon laut
seperti bunga dan terbentuk dari gumpalan otot yang tebal. Pada
gumpalan otot terdapat “pedal disc” yangberguna untuk melekatkan
diri. Sedangkan pada akhir daerah oral gumpalan tersebut membentuk
discus oralis yang memuat ratusan tentakel pada bagian tengah terdapat mulut
(Syamsuri, dkk., 2006).
Bentuk tubuh karang laut yaitu
simetris radial. Polip karang mempunyai mulut yang terletak dibagian
atas dan juga berfungsi sebagai dubur, tentakel-tentakel yang digunakan untuk
menagkap mangsanya, serta tubuh polip. Tubuh polip terdiri dari tiga
lapisan dari luar kedalam tersusun sebagai berikut ectoderm, mesoglea, dan
endoderm. Dalam lapisan endoderm, hidup simbio alga bersel satu yang
disebut zooxantellae yang dapat menghasilkan zat organik yang melalui proses
fotosintesis yang kemudian disekresikan sebagian kedalam jaringan polip kapal
karang sebagai pangan. Makanan yang masuk dicerna oleh filament khusus
mesenteri dan sisa makanan dikeluarkan melalui mulut (Sumarman, 2004).
Gambar 3. Anatomi Karang (Coralium sp)
2.5 Sistem
pencernaan
Coelenterata
hidup di perairan yang jernih yang mengandung partikel-partikel organik,
plankton atau hewan-hewan kecil. Jika terdapat hewan kecil, misal jentik
nyamuk menempel pada tentakel dan mengenai sel knidoblast, maka sel
tersebut mengeluarkan racun. Jentik akan lemas lalu tentakel membawanya ke
mulut. Di bawah mulut terdapat kerongkongan pendek lalu masuk
ke rongga gastrovaskuler untuk dicerna secara ekstraseluler (luar
sel). Sel-sel endodermis menyerap sari-sari makanan. Sisa-sisa
makanan akan dimuntahkan melalui mulut. Setiap hewan Coelentarata
mempunyai rongga gastrovaskuler. Rongga gastrovaskuler Coelentarata
bercabang-cabang yang dipisahkan oleh septum/penyekat dan belum mempunyai
anus.
2.6 Sistem Eksresi
Alat pernapasan dan alat eksresi khususnya tidak
ada. Proses yang terjadi adalah pertukaran gas secara difusi melalui seluruh
permukaan tubuhnya. Sisa metabolisme juga dibuang secara difusi melalui seluruh
permukaan tubuh.
2.7 Sistem Syaraf
Sistem saraf difus (baur).
Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar benrbentuk jala yang
berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan. Sistem saraf
terdapat pada mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat
diantara lapisan epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan
gelatin.
2.8 Reproduksi
Reproduksi Coelenterata terjadi
secara aseksual dan seksual, yaitu :
a. Reproduksi
aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup/tunas yang menempel pada tubuh
induknya.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk
polip.Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh
induknya dan induknya tetap membentuk kuncup sehingga membentuk koloni.yaitu
pada kakinya dan akan membesar sehingga terbentuk tentakel kemudian terlepas
sehingga dapat menjadi individu baru.
b. Coelenterata dapat
juga berkembangbiak secara seksual, yaitu dengan penyatuan sperma dan sel telur
yang akan terbentuk zigot. Sperma yang telah masak dikeluarkan dalam air dan
akan berenang menuju ovum. Jika bertemu, terjadilah pembuahan dan zigot yang
akan dihasilkan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebut planula. Zigot ini
dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan
makanan. Jika terdapat pada suatu perairan yang cocok, maka akan tumbuh
membentuk individu baru.
Proses reproduksi seksual :
Terjadi melalui peleburan sel telur
(dari ovarium) dengan sperma (dari testis). Hasil peleburan membentuk
zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula.
Kemudianembrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat
tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan di tempat yang sesuai akan
melekat pada obyek di dasarperairan. Kemudian bila keadaan
lingkungan membaik, intikista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru. Reproduksi vegetatif dan generatif pada
coelonterata berlangsung secara bergantian, sehingga coelenterata
mengalami pergiliran keturunan/ siklus hidup/metagenesis.
2.9 Ciri khusus
1.
Tubuh radial
simetris (silindris, globular atau spherikal).
2.
Dinding
tubuh diploblastik (dua lapis jaringan; ektoderm/ epidermis dan
endoderm gastrodermis)
yang memiliki sel jatang aatu penyengat.
3.
Tubuh tidak
beranus tetapi hanya bermulut yang dilengkapi dengan tentakel-tentakel di
sekelilingnya.
4. Sistem
pencernaan makanan tidak komplit, hanya berupa rongga gastrovaskular.
5.
Belum
memiliki alat pernafasan, sirkulasi maupun ekskresi yang khusus
2.10 Nilai
ekonomis
Beberapa jenis cerlenterata
(ubur-ubur) oleh orang Jepang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik
bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Di indonesia banyak ubur-ubur yang di
olah menjadi tepung ubur-ubur. Beberapa jenis hewan Anthozoa membentuk terumbu
karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies coelenterata juga
memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentuk mereka
yang unik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai objek yang berkaitan dengan
pariwisata. Dalam perairan berperan sebagai plankton.
Ada juga jenis Anthozoa yang
membentuk rangka dari zat tanduk yang sering dikenal sebagai akar bahar (Euplexaura
antipathes) yang kerangkanya dapat digunakan sebagai gelang.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Colenterata
merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk hewan diploblastik,
tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari ektoderm dan endoderm. Antara
ekstoderm dan endoderm terdapat mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat
mulut, yang dikelilingi tentakel. Pada permukaan tentakel terdapat knidoblas
(sel penyengat / nematosis). Hidup di air tawar maupun air laut.Tubuhnya dapat
melekat pada dasar perairan. Coelenterata memiliki dua bentuk, yaitu :
a. Polip,
hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat bergerak
bebas,melekat pada dasar perairan.
b. Medusa,
dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina. Medusa dapat
melepaskan diri dari induk dan berenang bebas didalam air. Bentuk seperti
payung dengan tentakel yang melambai lambai.
Coelenterata dibedakan menjadi 4
Kelas, yaitu :
a.
Hydrozoa
b.
Scyphozoa
c.
Ctenophora
d. Anthozoa
3.2 Saran
Dalam
kehidupan sehari – hari, secara tidak langsung kita sudah sering menjumpai dan
mempelajari hewan coelenterata ini. Misalnya saja pada cumi-cumi, banyak orang
yang membuat tumis dari cumi-cumi untuk di jadikan lauk dan selain itu juga
untuk menambah nutrisi.
Jadi besar
harapan kami untuk anda memahami dan mempelajari isi dari makalah ini, semoga
makalah ini bermanfaat dan bisa menjadi refrensi baru bagi pembaca serta dapat
menambah pengetahuan yg lebih mngenai hewan coelenterata.
DAFTAR
PUSTAKA
Alvianto, 2012. Phylum Coelenterata. http://alvyanto.blogspot.com/
2012/10/phylum coelenterata.
(diakses pada 5 April 2014 pukul 09.00)
Annisa,2012.Coelenterata.Http://Nabilaarifannisa.Blogspot.Com/2012/06/
Coelenterata.Html
(diakses pada 5 April 2014 pukul
09.00)
Anonim, 2010.Coelenterata.www.sentra-edukasi.com/2010/04/coelenterata.html
(diakses pada 5 April 2014 pukul 08.55)
Promo DonacoPoker Spesial Menyambut Lebaran
BalasHapusPromo spesial untuk menyambut Bulan Puasa Donaco Poker memberikan promo spesial yang hanya untuk anda member-member setia kami dengan memberikan tambahan deposit sebesar 10+10%.
Permainan di DonacoPoker
- POKER
- DOMINO
- CEME
- CEME KELILING
- CAPSA
- SUPER10
- OMAHA
Hubungi kami di :
WHATSAPP : +6281333555662
atau langsung di Livechat kami ya bosku. Terimakasih
DAFTAR
Judi Poker Online Terbaik
Ingin mencari Situs Bandar Judi Online Terpercaya dan Teraman?
BalasHapusSudah tidak perlu Anda ragukan lagi, segera bergabung bersama S128, Situs Bandar Judi Online Terpercaya dan Teraman !!
Raih kemenangan Anda bersama kami hingga menjadi seorang JUTAWAN !!
Minimal deposit hanya Rp 25.000,- Anda sudah bermain semua permainan disini.
Disini juga menyediakan deposit via PULSA, OVO, dan GOPAY.
Jadi, apa lagi yang ditunggu? Segera daftarkan diri Anda bersama kami.
HOT PROMO BONUS yang tersedia :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS FREEBET 200rB
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !! ( Sabung Ayam Online )
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami, melalui :
- Livechat : S128Cash
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.org
Ayam Sabung
S128