Translate

Kamis, 25 Juni 2015

makalah Klanceng



MAKALAH
EKOLOGI HEWAN
“POTENSI LEBAH KLANCENG (Trigona sp.)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Hewan yang dibina oleh Bapak Dr. Sukarsono, M.Si
 









KELAS: BIOLOGI 4B
         Disusun Oleh Kelompok 5:
Ninik Sulastri                  201310070311046
Risa Umami                    201310070311050
Iffatul Faiz. K                 201310070311055
Khuzaimah Taher          201310070311064
Bowo Siswandoko          201310070311065
Anis Dwiyuningtyas       201310070311071




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kenikmatan dan kesehatan kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang benderang yang penuh dengan kerahmatan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong dan memotivasi supaya makalah ini lebih efisien dan lebih baik. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Sukarsono, M.Si selaku dosen mata kuliah Ekologi Hewan.
Dalam makalah ini kami membahas tentang “Ekologi Lebah Klanceng” yang meliputi karakteristik, habitat, ekologi dan faktor lingkungan yang mempengaruhi keeksistensiannya. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih memiliki kekurangan ataupun kesalahan, hal ini terjadi karena dengan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan pihak yang turut membantu terselesainya makalah ini. Kami mengharap kritis ayau saran membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Terima kasih.

Malang, 11 Juni 2015


(Penulis)








DAFTAR ISI


Halaman Judul................................................................................................... i
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I  PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1    Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2    Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3    Tujuan................................................................................................... 2
1.4    Manfaat................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
              2.1     Habitat Klanceng (Trigona sp.)............................................................ 3
              2.2     Sumber Daya Alam Klanceng (Trigona sp.)......................................... 5
              2.3     Makanan Klanceng (Trigona sp.).......................................................... 6
              2.4     Perilaku Klanceng (Trigona sp.)........................................................... 7
              2.5     Respon dan Adaptasi Klanceng (Trigona sp.)...................................... 9
              2.6     Modifikasi Klanceng (Trigona sp.) ...................................................... 9
BAB III PENUTUP........................................................................................ 11
              3.1     Kesimpulan......................................................................................... 11
              3.2     Saran................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Lingkungan hidup hewan adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling hewan dimana ia beraktifitas, berinteraksi dan beradaptasi. Perhatikan hewan apa yang ada di sekeliling hewan yang sedang melakukan aktifivitas, baik hewan yang sedang beraktivitas sendiri, dengan kelompoknya atau dengan hewan jenis lain. Setiap hewan, melakukan aktivitas hidup, tumbuh dan berkembangbiak dalam suatu lingkungan yang memberinya kondisi yang cocok bagi kehidupannya. Lingkungannya juga menyediakan sumberdaya yang diperlukan bagi kehidupannya. Faktor-faktor lingkungan hewan dapat ditinjau dari dua aspek yang berbeda, meskipun dalam hal-hal tertentu perbedaan keduanya tidak nyata benar. Kedua aspek tersebut dibedakan atas aspek kondisi lingkungan dan sumberdaya lingkungan.

Mungkin belum banyak yang mengetahui jika ada lebah penghasil madu selain lebah madu yang biasa kita kenal karena memang belum banyak yang membudidayakannya. Yaitu lebah klanceng atau lanceng. Bentuknya lebih kecil dari pada lebah madu biasa. Bahkan lebih kecil dari pada lalat. Warnanya hitam, dengan kaki berbulu.
Lebah klanceng atau lanceng dengan nama latin Trigona sp. di alam bebas hidup pada celah-celah pohon yang kering, lobang pada tembok, dan lain- lain. Karena bentuknya yang kecil lebah klanceng sering di kira semut yang bersayap. Makanan bebah ini serbuk sari bunga bunga yang ada di alam.
Madu dari jenis lebah klanceng ini tergolong mahal, lebih mahal dari madu lebah biasa hingga dua sampai tiga kali lipat. Hal ini dikarenakan lebah klanceng lebih sedikit memproduksi madu. Kecuali itu juga masih sangat jarang yang membudidayakanya. Namun demikian madu ini banyak di buru mengingat kasiatnya yang sangat baik untuk kesehatan.
Pada makalah ini akan di bahas lebih lanjut mengenai lebah flora atau lebah klanceng, kehidupan lebah klanceng, relung hidup klanceng, faktor-faktor yang mempengaruhi keeksistensian lebah klanceng dan manfaat madu lebah klanceng.

1.2   Rumusan Masalah
a.       Bagaimana habitat dari Klanceng berdasarkan kondisi dan relung?
b.      Bagaimana Sumber Daya Alam Klanceng (Trigona sp.)?
c.       Bagaimana makanan Klanceng berdasarkan jenis dan jumlahnya?
d.      Bagaimana perilaku Klanceng berdasarkan mencari makan, reproduksi, dan teroterialnya?
e.       Bagaimana respon dan adaptasi Klanceng (Trigona sp.)?
f.       Bagaimana modifikasi Klanceng (Trigona sp.)?

1.3  Tujuan
a.       Untuk mengetahui karakteristik lebah klanceng
b.      Untuk mengetahui habitat lebah klanceng
c.       Untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan lebah klanceng
d.      Untuk mengetahui cara pemeliharaan lebah klanceng
e.       Untuk mengetahui manfaat dari lebah klanceng dan kandungan yang ada pada madu lebah tersebut

1.4  Manfaat
Diharapkan dengan adanya makalah ini bisa menjadi referensi untuk pengetahuan tentang lebah klanceng (Trigona sp.) sehingga dapat bermanfaat untuk menjadi wirausahawan, paternak, ataupun menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.








BAB II
PEMBAHASAN
2.1      Habitat Klanceng (Trigona sp.)

Berdasarkan hasil wawancara, habitat Trigona sp. berada pada pohon atau kayu kering. Suhu pada habitatnya tidak mempengaruhi yang terpenting tempatnya tidak terlalu banyak mengenai hujan, karena hujan mempengaruhi kualitas hasil madu. Ketika musim hujan maka produksi madunya sedikit. Jika ingin madunya banyak butuh daerah yang sangat panas dan minimal 5 hari. Faktor-faktor cahaya tidak mempengaruhi, suhu mempengaruhi kualitas madunya. Tempat jika musim bunga maka produksi madunya menjadi banyak.
Gambar 1. Sarang Klanceng berada di seh lubang pepohonan
Sumber: http://ekowarto.blogspot.com.

Relung lebah trigonasp adalah hutan, karena lebah trigona merupakan lebah krasenan. Lebah klancang langsung nyaman ketika di letakannya di habitat buatan manusia, tidak memilih-milih tempat. Dapat bertahan hidup walau hanya dengan satu petak madu kecil dan bisa bertahan hidup untuk jemari madu dan mengumpulkannya lagi. Makanan dari nektar tumbuhan bukan Madunya, madu itu hasil dari lebahnya. Lebah memakan nektar tanaman yang akan diolah menjadi madu di dalam perut lebah tersebut dengan bantuan zat-zat kimia sehingga menjadi madu dan di simpan di dalam sarang dan di gunakan untuk cadangan makanannya saat musim penghujan. Daerah atau kawasan teritorial untuk lancang di alam seperti selubung-selubung yang menjadi habitatanya. Adaptasi lancang sangat cepat ketika di ambil dari habitat aslinya yang di hutan berupa telurnya saja dan di pindahkan ke tempat yang baru yang telah di sediakan dan setelah beberapa hari lancang akan membangunnya lagi. Habitat yang telah di modifikasi cenderung lebih teratur dan bagus namun kita mempermudah untuk makannya dan tidak perlu untuk merusak sarangnya. Ukuran sang tidak begitu berpengaruh dan hanya menyesuaikan saja. Modifikasi makanan tergantung alamnya juga, dan tidak ada modifikasi rambutan. Jika diletakan di dekat pon rambutan maka madunya cenderung rasa rambutan. Tergantung bungannya yang ada di sekitarnya dan madunya klanceng madu multi. Madu klanceng rasanya asam manis.
2.2      Sumber Daya Alam Klanceng (Trigona sp.)
Lebah Trigona merupakan salah satu spesies lebah penghasil madu yang masuk dalam Famili Meliponidae yakni tidak memiliki sengat. Lebah jenis ini masih kurang populer dalam hal menghasilkan madu dibandingkan dengan Famili Apidae, misalkan spesies Apis mellifera yang merupakan lebah dari eropa dengan produksi madu rata-rata mencapai 30-60 kg per koloni pertahun (Melipona. 2012).
Trigona sp. merupakan lebah yang banyak ditemukan hidup dan di negara dengan daerah hutan tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina. Di Indonesia, lebah ini memiliki banyak sebutan, antara lain lebah lilin, klanceng, lanceng (Jawa), gala-gala atau golo-golo (Sumatera Barat), teweul (Sunda), dan ketape atau kammu (Sulawesi Selatan). Secara alami lebah trigona hidup dengan membuat sarang di lubang-lubang pohon buah atau batang bambu yang digunakan untuk menyangga pohon-pohon buah (Warto, 2013). Arsitektur dan bahan pembuat sarang lebah Trigona tergolong unik karena bila diamati sarangnya terdiri atas batumen dan cerumen, propolis, lumpur atau kapur serta kotoran hewan atau serat tanaman. Selain hidup di batang pohon dan celah batu, lebah dapat pula bersarang di kayu, tanah bahkan daun pintu yang terbuat dari kayu berlapis dua. Pintu sarang umumnya sangat kecil sehingga hanya bisa dilewati oleh seekor lebah, tetapi ada juga yang lebih besar. Biasanya di sekeliling pintu sarang dilapisi campuran lumpur, tetesan resin, dan propolis sehingga menyerupai bingkai (Melipona, 2012).



Gambar 2. Bagian dalam sarang seteh bambu dibelah

Bagian interior sarang Trigona sp. lebih rumit dibandingkan jenis Apis. Sel untuk anakan, sel penyimpanan madu dan sel pollen berbeda bentuk, ukuran dan letak. Sel anakan lebih kecil dengan ukuran dan bentuk yang sama antara jantan dan betina, sedangkan sel ratu ukurannya lebih besar. Sisiran sel untuk anakan tersusun horizontal dengan bahan sisiran yang dibuat dari campuran resin tumbuhan (Maulana, 2009).
2.3      Makanan Klanceng (Trigona sp.)
Faktor yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan koloni klanceng adalah adanya ketersediaan pakan sebagai penghasil nektar dan polen, lingkungan yang sesuai, populasi koloni yang tinggi dan kemampuan fisik klanceng. Ketersediaan pakan klanceng secara berkesinambungan yang mampu menghasilkan nektar dan tepung sari sangat menentukan kehidupan klanceng. Klanceng sangat membutuhkan pakan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral, air dan lain-lain untuk kehidupannya. Pakan tersebut sangat penting untuk perkembangan koloni, perawatan r                                                            atu, peningkatan produksi telur dan produksi madu. Sumber karbohidrat sebagian besar diperoleh dari nektar, sedangkan sumber protein diperoleh dari polen (Schwarz, 1937).
Kemampuan klanceng untuk mempertahankan kehangatan kondisi mikroklimat merupakan adaptasi secara langsung untuk mempertahankan suhu. Adapun cara yang ditempuh adalah melalui pengendalian terintegrasi antara produksi dan pelepasan panas. Mekanisme ini dapat menyebabkan menurunnya aktivitas lebah dalam mencari makanan sehingga akan dapat mempengaruhi perkembangan koloni selanjutnya. Klanceng pekerja dalam mencari pakan berupa nektar dan tepung sari untuk memberi pakan pada koloninya untuk menghasilkan madu dan untuk membentuk sarang (Schwarz, 1937).
Menurut hasil wawancara, makanan dari Trigona sp. yaitu nektar yang terdapat pada berbagai bunga yang rasanya manis dan harum, kemudian diproses di dalam tubuh dengan cairan kimia yang kemudian dikeluarkan menjadi madu yang disimpan didalam sarangnya, lalu digunakan untuk cadangan makanan pada saat musim hujan. Waktu Trigona sp. mencari makan dilakukan setiap hari, biasanya pada saat pagi hari Trigona sp. mencari madu dengan cara mengikuti arah matahari, jika matahari telah terbenam maka Trigona sp. akan pulang dengan sendirinya, untuk jumlah makanannya disesuaikan dengan ukuran tubuhnya. Semakin besar ukuran tubuhnya maka makanannya semakin banyak.
2.4      Perilaku Klanceng (Trigona sp.)
a.      Perilaku Reproduksi
Reproduksi klanceng berlangsung satu  kali seumur hidup, saat pembuahan, satu klanceng betina dibuahi oleh puluhan ekor klanceng jantan. Lebah klanceng yang berperan dalam memproduksi keturunan adalah ratu lebah. Ratu merupakan satu-satunya penelur seumur hidup. Setiap koloni lebah biasanya memiliki seekor ratu lebah. Ratu lebah berukuran paling besar ( paling besar diantara lebah jantan dan lebah pekerja). Ratu Lebah melepaskan pheromones untuk mengatur aktivitas koloni, dan lebah pekerja juga menghasilkan pheromones untuk melakukan komunikasi antar lebah. Sedangkan lebah jantan klanceng merupakan kasta kelompok kedua terbesar dalam koloni lebah. Jumlahnya sekitar sepertiga dari jumlah lebah betina dan tugas utamanya adalah pemacek atau harem bagi lebah ratu. Lebah jantan tidak mencari madu atau tepung sari untuk makanana. Tujuan yang utama lebah jantan adalah untuk mengawini ratu lebah klanceng yang baru. Lebah jantan kawin dengan lebah ratu pada saat terbang, lebah jantan mati dengan seketika setelah kawin (Bagjavicenna, 2008).
Jumlah anakan yang dihasilkan tidak bisa dihitung, tiap hari ratu lebah bertelur sampai ratusan telur di lubang sarang tersebut. Umur larva di dalam sarang cukup panjang sehingga terdapat waktu untuk makan dan tumbuh menjadi jenis lebah yang berlainan.  Jumlah populasi maksimum lebah klanceng 100.000 para pekerja untuk tiap sarangnya sedangkan species Apis jumlah maksimum pekerja tiap sarang 60.000. Lebah klanceng memiliki populasi lebih besar dibandingkan dengan species Apis. Jumlah koloni akan meningkat seiring meningkatnya telur, larva dan pupa yang menyebabkan jumlah populasi lebah semakin banyak, sehingga jumlah lebah pekerja yang membawa nektar dan pollen semakin banyak. Menurut narasumber yang berlokasi di Wisata Petik Madu mengatakan telur tidak akan dipindah ke habitat atau tempat yang berbeda dari induknya, karena ada baby sitter yang merawat lebah klanceng kecil. Ketika musim bunga, jumlah anakan semakin banyak, tetapi ketika musim paceklik datang banyak lebah klanceng yang mati karena sumber makanan terbatas sedangkan jumlahnya akan semakin banyak, persainganpun terjadi, dan yang kalah atau tidak kebagian makanan akan mati ditempat.
b)     Perilaku Menempati Teritorial dan Pola Edar
Lebah Klanceng menyukai tempat-tempat yang bersemak belukar, artinya tidak dekat dengan cahaya matahari. Khususnya pada hutan atau taman yang mempunyai banyak bunga bernektar sebagai sumber makanan bagi klanceng itu sendiri. Setelah lebah klanceng ditangkap dan dimasukkan dalam stup-stup, ia akan berkembangbiak di tempat tersebut. Mereka mampu membuat sarang yang sesuai dengan relungnya dan akan menjadi teritorialnya. Lebah yang bertanggung jawab dalam membuat dan mempertahankan wilayah adalah lebah pekerja.
Lebah pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksinya terkekang sehingga tidak berfungsi sempurna. Ukuran jenis lebah pekerja adalah terkecil dibandingkan dengan lebah ratu dan lebah jantan. Sayap lebah pekerja hampir menutupi bagian perut, kaki belakang berkembang menjadi alat pembawa pollen, tubuhnya berbulu, mempunyai sengat lurus dan berkait (Mace, 1984). Lebah Pekerja adalah lebah betina yang tidak subur. Lebah Pekerja mengeluarkan lilin yang digunakan untuk membangun sarang, membersihkan dan memelihara sarang, menaikkan yang muda, menjaga sarang dan menyediakan makanan terdiri dari madu dan tepung sari (Ikbal, 2014).
Masa kerja lebah pekerja selama 60 hari. Sejak usia 1 minggu lebah pekerja mulai bekerja membersihkan lubang sel bekas hunianya tatkala ia menjadi larva. Usia 2 minggu, lebah pekerja bekerja membuat royal jelly. Usia 3 minggu, membuat sel-sel dalam sarang. Usia 4 minggu, mengikuti lebah pekerja dewasa untuk mencari makan di luar sarang. Usia 5 minggu, bekerja mencari makan untuk memenuhi kebutuhan hidup koloni. Usia 5 minggu, lebah pekerja sering disebut lebah pangan (pencari makan). Lebah pekerja sering disebut lebah pencari jejak, karena mampu membaca sinar ultraviolet matahari untuk mencari jejak dimana terdapat sumber makanan. Usia 6-7 minggu, lebah pekerja bekerja menjaga keamanan koloni dan mati pada usia 7 minggu (Ikbal, 2014).
2.5      Respon dan Adaptasi Klanceng (Trigona sp.)
Lebah Klanceng merupakan lebah yang memiliki tingkat respon dan adaptasi yang cepat. Menurut Narasumber 1 yang merupakan peternak lebah Klanceng yang berada di Pasuruan, lebah Klanceng sangat mudah beradaptasi daripada lebah-lebah lainnya. Peternak hanya membuatkan bumbung/rumah bagi Klanceng dan menaruh tepung sari beserta sedikit madu didalamnya kemudian menempatkan satu ekor lebah Klanceng dan mendiamkannya selama satu bulan. Maka lebah akan mulai berkembang biak dan dapat menghasilkan madu dalam jangka waktu tiga bulan setelah penempatan lebah Klanceng didalam bumbung. Secara umum, Lebah Klanceng banyak yang menetap pada bumbung yang telah disediakan. Hal ini dikarenakan suhu untuk budidaya Klanceng cukup dingin dan berada pada daerah pedesaan yang tidak begitu ramai masyarakat, sehingga tidak mengganggu proses perkembangbiakan Klanceng.
Sedangkan menurut Narasumber 2 yang merupakan karyawan dari sebuah peternak lebah Klanceng di Lawang menuturkan bahwa Klanceng merupakan jenis lebah yang mudah menetap pada suatu tempat. Jadi, apabila ditempatkan/ditaruh pada bumbung, maka Klanceng tersebut akan terus bertahan pada tempat tersebut dan berkembang biak.
Menurut Suwirno (2012), Faktor yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan koloni lebah klanceng adalah adanya ketersediaan pakan sebagai penghasil nektar dan polen, lingkungan yang sesuai, populasi koloni yang tinggi dan kemampuan fisik lebah klanceng, ketersediaan pakan lebah secara berkesinambungan yang mampu menghasilkan nektar dan tepung sari sangat menentukan kehidupan lebah klanceng. Lebah klanceng sangat membutuhkan pakan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral, air dan lain-lain untuk kehidupannya. Pakan tersebut sangat penting untuk perkembangan koloni, perawatan ratu, peningkatan produksi telur dan produksi madu. Sumber karbohidrat sebagian besar diperoleh dari nektar, sedangkan sumber protein diperoleh dari polen. Selain ketersediaan pakan lebah maka faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, curah hujan dan ketinggian tempat juga sangat menentukan perkembangan lebah klanceng. Kemampuan lebah untuk mempertahankan kehangatan kondisi mikroklimat merupakan adaptasi secara langsung untuk mempertahankan suhu. Faktor-faktor inilah yang dapat membuat bertahannya Klanceng pada suatu stup/bumbung yang disediakan oleh peternak.
Jam Biologi
Jam Biologi bagi lebah Klanceng termasuk kedalam jam waktu ekternal. Hal ini dikarenakan jam/ waktu harian dalam lebah Klanceng bekerja oleh tanda-tanda dari Lingkungan. Sebagai contoh yaitu, lebah Klanceng akan mencari makan (sari bunga) pada waktu-waktu tertentu saja yaitu pada siang hari dan kondisi lingkungan yang cerah. Apabila cuaca mendung, maka lebah Klanceng tidak akan keluar dari bumbung/stup. Setalah mencari sari bunga, lebah Klanceng akan kembali menuju bumbung/stup hingga batas waktu sore hari.
Menurut narasumber 2, Lebah Kalnceng akan keluar dari bumbung dan mencari sari bunga hingga radius 3 KM. Apabila hari mulai sore, maka lebah Klanceng akan kembali menuju bumbung/stup dengan sendirinya. Apabila cuaca mendung, maka lebah Klanceng akan cenderung berada didalam stup/bumbung dan jarang sekali ditemukan adanya Klanceng yang keluar sarang. Apabila cuaca seperti ini berlangsung cukup lama, biasanya dari peternak sendiri yang akan menyediakan sari bunga berupa tepung sari atau madu. Namun, biasanya apabila cuaca mendung, maka madu yang dihasilkan akan jauh lebih sedikit daripada pada saat cuaca cerah.
2.6       Modifikasi Klanceng (Trigona sp.)
2.6.1    Modifikasi Habitat
Berdasarkan hasil wawancara modifikasi dari habitatnya yaitu pembuatan sarang yang mempunyai komposisi terbuat dari pohon bambu.  Karena hal itu termodifikasi dari  habitat aslinya. Habitat asli dari lebah klanceng  yaitu ipohon-pohon aerah hutan, khususnya narasumber mengambil dari Hutan Gunung  Arjuno. Para pencari lebah akan mengambil pure alami dan hanya telurnya saja yang dipindah tempat dengan tempat yang baru yang telah dimodifikasi setelah beberapa hari lebah akan membangun lagi dengan teratur dan lebih bagus. Ukuran alam pembuatan luas tidak begitu mempengaruhi.  Faktor-faktor yang telah narasumber utarakan yaitu kondisi suhu, apabila curah hujan banyak maka madu yang diprouksi lebah sedikit karena pada musim hujan polen bunga akan berkurang begitupn dengan musim panas maka bunga akan banyak dan produksi madupun banyak.
Relung bagi lebah klanceng yaitu tidak pilih-pilih tempat, meskipun modifikasi tempat tidak sama persis dengan habitat asli. Namun, apabila disekitar  tidak ada sumber makan maka ada dua kemungkinan antara mati dan berpindah tempat.
2.6.2    Modifikasi Makanan
Jenis makanan tidak ada modifikasi dari petani lebah karena lebah klanceng ini mendapatkan makanan dari nektar tumbuhan seperti bunga yang ada disekitar dengan sendirinya. Nektar  yang dikonsumsi akan masuk kedalam tubuh dproses dalam perut lebah dengan cairan dalam lebah, disimpan disarang. Jika musim penghujan (penceklik) madu yang disimpan dalam sarang dapat dimanfaatkan sebagai adangan makanan. Porsi memakan sumber makanan lebah disesuaikan pada volume perut lebah tersebut.
2.6.3   Modifikasi Perilaku
Perilaku lebah dilingkungan asli yaitu khususnya dalam mencari makan mengikuti arah matahari, maksudnya yaitu jika pagi hari dengan terbitnya matahari lebah sudah mulai terbang mencari nektar dengan radius 100-500 meter. Jika matahari sudah mulai terbenam maka lebah akan kembali pulang kesarang.








BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Habitat Trigona sp. berada pada pohon atau kayu kering. Suhu pada habitatnya tidak mempengaruhi yang terpenting tempatnya tidak terlalu banyak mengenai hujan, karena hujan mempengaruhi kualitas hasil madu. lebah Trigona tergolong unik karena bila diamati sarangnya terdiri atas batumen dan cerumen, propolis, lumpur atau kapur serta kotoran hewan atau serat tanaman. makanan dari Trigona sp. yaitu nektar yang terdapat pada berbagai bunga yang rasanya manis dan harum. Modifikasi habitat yaitu pembuatan sarang yang mempunyai komposisi terbuat dari pohon bambu, modifikasi perilaku yakni dalam mencari makan mengikuti arah matahari dengan radius 100-500 meter sedangkan tidak ada modifikasi untuk makanan Trigona sp.
3.2  Saran
Sarannya supaya pembudidayaan Trigona sp. lebih baik lagi, karena manfaat yang bisa didapat dari madunya tidaklah sedikit. Akan tetapi, pada perawatannya harus memperhatikan beberapa aspek penting supaya kelestariannya tetap terjaga dan terhindar dari unsur eksploitasi. Selain itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai manfaat dan cara budidaya Trigona sp. yang efektif sehingga dapat menghasilkan madu yang banyak dan berkualitas.












DAFTAR PUSTAKA

Bagjavicenna, Erlank. 2008. Potensi Propolis Lebah Trigona spp sebagai Bahan Antimikrob Ketombe. Skripsi Program Studi Biokimia. Institut Pertanian Bogor.

Ikbal, A. R. 2014. Pengelolaan Lebah Madu. Jurusan Kehutanan. Universitas Halu Oleo. Kendari.

Maulana. 2009. Budidaya Madu Klanceng. http://ahmadmaulana.blogspot.com. (di akses 12 Juni 2015).

Melipona. 2012. Cara Beternak Lebah. http://melipona.blongspot.com (di akses 12 Juni 2015).

Rahmat. 2014. Kebun dan Agroforestry  Bagaimana Mendapatkan Koloni Klanceng. http://rahmatadijaya.wordpress.com. (di akses 12 Juni 2015).

Schwarz. 1937. Performance of Klanceng Bees (Trigonoma sp.) at the End Flowering in Pasuruan Regency: 1-10.

Suwirno. 2010. Budidaya Lebah Kalnceng, Trigona sp. https://bataviareload.wordpress.com/peternakan/lebah-klancengtrigona-spp/ (diakses pada 12 Juni 2015)

Warto. 2013. Ternak Klanceng. http://ekowarto.blogspot.com. (di akses 12 Juni 2015).


Lampiran

Dokumentasi Kegiatan Pengamatan Klanceng di Lawang


Gambar 3. Modifikasi kandang klanceng yang terbuat dari bahan kayu

Gambar 4. Sarang klanceng

Gambar 5. Bagian dalam dari kandang sarang klanceng

                                                   
Gambar 6. Kandang sarang klanceng yang terbuat dari bambu

8 komentar:

  1. https://klancengprigen.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Promo DonacoPoker Spesial Menyambut Lebaran

    Promo spesial untuk menyambut Bulan Puasa Donaco Poker memberikan promo spesial yang hanya untuk anda member-member setia kami dengan memberikan tambahan deposit sebesar 10+10%.
    Permainan di DonacoPoker
    - POKER
    - DOMINO
    - CEME
    - CEME KELILING
    - CAPSA
    - SUPER10
    - OMAHA
    Hubungi kami di :
    WHATSAPP : +6281333555662
    atau langsung di Livechat kami ya bosku. Terimakasih

    DAFTAR

    Judi Poker Online Terbaik

    BalasHapus
  3. Permainan yang tengah jadi pujaan sekarang ini ialah game bandarq. Game ini disukai sebab langkah bermainnya gampang dengan skema bermain yang berlainan, unik serta begitu mengasikkan. Dalam permainan bandarq ini pemain juga bisa jadi bandar serta ini merupakan pengembangan baru yang di kembangkan di game judi kartu online hingga berikut yang membuat game bandarq makin di favoritekan sekarang ini. Di permainan bandarQ ini siapa saja ( tiap-tiap pemain) dapat jadi Bandar dengan minimum syarat chips yang perlu di punya oleh pemain itu , bila pemain telah penuhi minimum chips itu , jadi saat duduk di meja , sebagai Bandar akan dengan automatis bergantian sesuai tempat duduk nya masing masing. Apabila anda tidak mempunyai minimum chips yang di tetapkan oleh agen itu. Jadi anda akan dengan automatis jadi seseorang pemain biasa, atau anda bisa menantang Bandar.

    Cara Agar Menang Besar Di Game BandarQ

    Untuk Info Selanjutnya di INDOKARTU

    Silahkan add kontak kami bosku ^^

    WA : 081333366766
    BBM : indkartu
    LINE : indokartu

    BalasHapus
  4. Permainan yang tengah jadi pujaan sekarang ini ialah game bandarq. Game ini disukai sebab langkah bermainnya gampang dengan skema bermain yang berlainan, unik serta begitu mengasikkan. Dalam permainan bandarq ini pemain juga bisa jadi bandar serta ini merupakan pengembangan baru yang di kembangkan di game judi kartu online hingga berikut yang membuat game bandarq makin di favoritekan sekarang ini. Di permainan bandarQ ini siapa saja ( tiap-tiap pemain) dapat jadi Bandar dengan minimum syarat chips yang perlu di punya oleh pemain itu , bila pemain telah penuhi minimum chips itu , jadi saat duduk di meja , sebagai Bandar akan dengan automatis bergantian sesuai tempat duduk nya masing masing. Apabila anda tidak mempunyai minimum chips yang di tetapkan oleh agen itu. Jadi anda akan dengan automatis jadi seseorang pemain biasa, atau anda bisa menantang Bandar.

    Cara Agar Menang Besar Di Game BandarQ

    Untuk Info Selanjutnya di INDOKARTU

    Silahkan add kontak kami bosku ^^

    WA : 081333366766
    BBM : indkartu
    LINE : indokartu

    BalasHapus
  5. MENANG BERAPAPUN, PASTI KAMI BAYAR !!! *


    * Melayani LiveChat 7 x 24 Jam Nonstop :

    - WA : 08125522303
    - BBM : CSID303



    Aplikasi Judi Sabung Ayam Online

    Agen Daftar Sbobet

    www.ayambakar.me

    Situs Poker Online Uang Asli

    BalasHapus
  6. Ingin mencari Situs Bandar Judi Online Terpercaya dan Teraman?
    Sudah tidak perlu Anda ragukan lagi, segera bergabung bersama S128, Situs Bandar Judi Online Terpercaya dan Teraman !!
    Raih kemenangan Anda bersama kami hingga menjadi seorang JUTAWAN !!
    Minimal deposit hanya Rp 25.000,- Anda sudah bermain semua permainan disini.
    Disini juga menyediakan deposit via PULSA, OVO, dan GOPAY.
    Jadi, apa lagi yang ditunggu? Segera daftarkan diri Anda bersama kami.

    HOT PROMO BONUS yang tersedia :
    - BONUS NEW MEMBER 10%
    - BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
    - BONUS CASHBACK 10%
    - BONUS FREEBET 200rB
    - BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !! ( Sabung Ayam Online )

    Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami, melalui :
    - Livechat : S128Cash
    - WhatsApp : 081910053031

    Link Alternatif :
    - http://www.s128cash.org

    Ayam Sabung

    S128

    BalasHapus